Mengembangkan Aplikasi Mobile Dengan Mudah dengan React Native

Membuat suatu aplikasi seluler bukanlah hal mudah karena membutuhkan pemrograman khusus yang memakan waktu lama. Namun, hal itu tak menyurutkan banyak pihak untuk terus berupaya membuat dan mengembangkan aplikasi seluler. Sebab, penghasilan dari membuat aplikasi seluler sangat menggiurkan.

Sejatinya, tidak mengherankan jika telepon seluler (ponsel) sudah menjadi barang wajib banyak orang. Hampir tidak ada yang luput dari kepemilikan dan penggunaan telepon genggam.

Pangsa pasar yang besar ini menjadikan peluang bagi pengusaha startup. Berbagai perusahaan baru hadir dengan beragam kebutuhan akan aplikasi seluler.

Perlu pemahaman bahasa pemrograman yang mumpuni dalam membangun aplikasi web atau mobile. Sebut saja, Java atau PHP untuk Android dan Swift atau Objektive C untuk iOs. Inilah salah satu penyebab banyak orang mengurungkan niatnya untuk membangun suatu aplikasi.

Namun, sejak tahun 2015 sudah ada sebuah framework yang menjadi solusi dari kesulitan para developer dalam membangun aplikasi. Bernama React Native, muncul sebagai opsi terbaik untuk pengembangan aplikasi pada saat ini.

Facebook merilis platform React Native sebagai proyek open source. Dalam beberapa tahun, platform ini telah menjadi andalan banyak developer untuk mengembangkan aplikasi selular.

React Native adalah sebuah kerangka perangkat lunak yang memungkinkan programmer untuk membangun aplikasi layaknya seorang “native”. React Native dikenal sebagai Cross paltform network. Dengan memanfaatkan JavaScript, React Native menghapus keharusan  penggunaan bahasa pemrograman yang berbeda-beda untuk membangun aplikasi berdasarkan platformnya.

Pada dasarnya, React Native sama dengan React dalam perihal cara kerja. Namun, React Native hanya menyasar pada pengembangan aplikasi seluler.

Framework ini memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan thread berbasis JavaScript dan thread berbasis Native app sekaligus.

Javascript dan thread native ditulis dengan dua bahasa pemrograman yang berbeda. Fitur bridging dan Native app membuat mereka terhubung. Bantuan fitur bridging dibutuhkan oleh React Native sebagai perantara untuk menjalankan kode Javascript dari React Native ke selular. Bridge menjadi media komunikasi antarkode.

Singkatnya, panduan kerja React Native pada Android diimulai dari menginstal Node.JS pada perangkat yang akan digunakan.  Kemudian install Node Package Manager (NPM) yang berfungsi mengelola projects Node.JS yang sebelumnya telah terinstall.

Selanjutnya, install Java Development Kit (JDK) untuk membantu dalam proses kompilasi aplikasi menjadi format .apk nantinya. Terakhir, install Android Software Development Kit (SDK) untuk pengembangan aplikasi Android.

Framework ini mampu mengubah aplikasi yang dibangun ke dalam kode “native” sesuai dengan platform tujuan. Para developer tentunya sangat menyukai hal ini karena tak perlu lagi mempelajari banyak bahasa pemrograman.

Facebook menjadi pertama kali mengembangkan tools ini untuk aplikasi seluler mereka di android maupun iOs.

Beberapa alasan React Native begitu populer:

1. Developer hanya perlu membuat satu kode untuk mengembangkan aplikasi berbasis android atau iOs

2. Dibangun dengan Javascript yang sudah populer

3. Mendorong developer untuk tidak hanya berbasis web saja, namun dengan mudah bisa mengembangkan mobile platform

Selain itu, beberapa kelebihan lainnya adalah hemat biaya jika dibandingkan pengembang lainnya. Sebab inilah perusahaan pengembang aplikasi seluler lebih menyukainya. Developer tidak perlu menyewa dua tim Android maupun iOs secara terpisah.

Hemat dan efisien adalah poin penting dari React Native. React Native tidak akan lenyap karena secara luas dipakai oleh banyak developer.

Kedua, aplikasi bisa berjalan lebih cepat. Selain mudah dalam pembuatan kode, React Native juga memiliki pengaruh dalam kecepatan menjalankan aplikasi.

Ketiga, React Native memiliki komunitas pengembang yang besar. Developer bisa saling berkomunikasi dan berbagi dengan sesama developer lain jika menemukan kesulitan.

Memang React Native membawa perubahan dalam pengembangan aplikasi seluler. Namun, tak berarti framework ini tidak memiliki kekurangan. React Native masih tergolong framework dengan usia muda. Tidak dipungkiri, mungkin saja Developer akan menemukan berbagai masalah dengan kompabilitas dan debugging.

Jadi, React Native adalah media yang bisa membantu dalam pengembangan aplikasi seluler. Walaupun terdapat beberapa kekurangan, seperti tidak sebanding dengan kelebihan yang ditawarkan.

8 Alasan Mengapa React Native adalah Pilihan Terbaik untuk Pengembangan Mobile Apps

Pros and Cons of React Native and Native Apps • Future Mind

Di era pengembangan aplikasi sekarang, mungkin sulit dibayangkan ketika di beberapa tahun yang lalu, tidak ada teknologi untuk pengembangan aplikasi cross-platform. Jadi pengembang harus membuat aplikasi yang sama dua kali. Untuk itu, mereka membutuhkan keahlian di banyak/beberapa bahasa pemrograman. Jadi, pengembang harus belajar Java untuk menulis aplikasi Android dan Objective-C untuk iOS. Karena membutuhkan banyak waktu, banyak pengembang yang menginginkan untuk menulis kode yang dapat mereka gunakan di platform apa pun. Salah satu solusinya adalah menggunakan: Apache Cordova, namun pastinya masih memiliki banyak kekurangan. Untungnya, Facebook memutuskan untuk mengatasi masalah tersebut. Komunitas facebook juga sangat mendukung untuk mewujudkannya dengan misi untuk mengatasi kelemahan Apache Cordova. Begitulah sekilas asal muasal React Native muncul.

Apa itu React Native?

React Native adalah sebuah proyek open-source yang dirilis Facebook pada tahun 2015. Meskipun baru berusia enam tahun, React Native telah memantapkan dirinya sebagai framework yang trusted dan mudah digunakan. Saat menggunakannya, Anda tidak perlu membuat halaman HTML5 atau aplikasi web responsif. Anda mendapatkan aplikasi mobile yang sangat mirip dengan aplikasi yang dibuat menggunakan Java, Swift, atau Objective-C.

Namun React Native masih menggunakan kosep pengembangan ponsel hybrid. Jadi menggunakan kombinasi teknologi seperti JavaScript, JSX, markup XML, dan banyak lagi. Ini memudahkan proses pengembangan dengan membagi setiap halaman menjadi komponen-komponen kecil. Berkat struktur komponennya, ini mendorong penulisan kode yang dapat digunakan kembali (reusable). Jadi dengan React Native ini, Anda dapat dengan mudah membuat aplikasi untuk banyak platform menggunakan satu basis kode.

Manfaat ketika menggunakan React Native

1. Menghemat Biaya

Ketika mengembangkan sebuah aplikasi native, Anda memerlukan dua tim yang berspesialisasi dalam iOS dan Android. Memiliki dua tim menyebabkan kesenjangan komunikasi dan proses pengembangan yang rumit. Ini dapat menyebabkan bug dan ketidakstabilan aplikasi. Dan jika Anda menyewa seorang ahli yang tahu kedua bahasa pemrograman, itu akan menghabiskan banyak uang.

Untuk pengembangan aplikasi React Native , Anda hanya membutuhkan satu tim. Ini karena sebagian besar akan fokus pada JavaScript. Jadi, anda akan menghemat biaya pengembangan, jika tidak, anda bisa mengalokasikannya untuk beberapa tim. Namun, perlu diingat bahwa Anda masih memerlukan bantuan pengembang iOS dan Android untuk melakukan beberapa penyesuaian khusus untuk sebuah platform.

2. Mempercepat proses Development

Salah satu manfaat yang paling menarik adalah bahwa software multi-platform mengurangi waktu distribusi sebuah aplikasi. Pengembangan aplikasi selalu merupakan proses yang memakan waktu. Apalagi jika Anda menggunakan bahasa native seperti Java atau Objective-C. Untungnya, React Native sangat berbeda, Tidak perlu menulis kode terpisah. Juga, Anda memiliki kesempatan untuk menggunakan kembali kodenya (reusable), hanya perlu mengubah bagian tertentu saja. Ini juga mempercepat sebuah proses pengembangan aplikasi.

3. Dukungan

Dukungan dari komunitas yang kuat membantu dalam situasi yang kompleks. Anda bisa mendapatkan bantuan dari para ahli. Jika Anda memiliki masalah, Anda dapat bergabung dengan obrolan Discord. Ada lebih dari 165 ribu anggota yang dapat membantu anda. Ada banyak pengembang dengan pengalaman yang cukup yang dapat memberi Anda saran.

Juga, ada banyak plugin yang tersedia di publik yang dapat berguna. Itulah sebabnya dengan menggunakan React Native, Anda dapat menghemat lebih banyak upaya dibandingkan dengan membuat aplikasi yang sama untuk Android dan iOS.

4. Reliability

Menurut laporan “Statista”, sekitar 65% pengembang di seluruh dunia menggunakan JavaScript. Karena React Native ditulis dalam JavaScript, tidak diragukan lagi itu dapat sangat diandalkan. Beberapa aplikasi seluler paling populer seperti Instagram, Facebook, dan Skype menggunakan JavaScript. Inilah mengapa banyak pengusaha mencari pengembang ReactJS akhir-akhir ini.

5. Antarmuka Pengguna yang Sangat Interaktif

Anda dapat membuat antarmuka pengguna yang unik dan menarik. Ini karena Anda memiliki berbagai opsi seperti Picker, Button, Slider, Switch, dan banyak lainnya. Anda juga dapat membuat komponen Anda sendiri dengan TouchableNativeFeedback atau TouchableOpacity.

6. Pembaruan Otomatis

Keuntungan besar lainnya adalah Anda dapat mengaktifkan pembaruan otomatis. Jadi Anda tidak harus melalui prosedur instalasi manual standar melalui App Store atau Play Store. Kemampuan untuk memperbarui semua aplikasi secara otomatis menghilangkan masalah dengan versi sebelumnya.

Tapi, tetap ada sisi lain. Itu hanya mungkin untuk bagian dari aplikasi yang pengembangannya menggunakan JavaScript. Pembaruan apa pun yang terkait dengan komponen native harus dipasang pengguna dengan cara manual.

7. Hot Reload

Fitur hot reload adalah salah satu yang paling berguna bagi pengembang. Karena sangat bagus digunakan pada saat menangani data yang berubah dengan cepat, pengembang dapat mengubah tampilan tanpa harus mereload halaman. Bagaimana cara kerjanya? Fungsi ini memungkinkan Anda untuk memasukkan perubahan ke dalam kode dan melihat perubahan dalam aplikasi secara real time. Dengan demikian, Anda dapat memperbarui aplikasi yang sudah berjalan. Yang harus Anda lakukan adalah mengedit source code. Dan hanya membutuhkan waktu 1 detik untuk menyimpan file tersebut.

8. Peringkat teratas di kategori aplikasi “Alternatif”

Meskipun aplikasi native menunjukkan tingkat kinerja yang tinggi, aplikasi React Native juga menunjukkan hasil yang mengesankan. Bagaimana itu mungkin? Ini sangat berbeda dari framework cross-platform lainnya seperti Cordova, Ionic, atau Titanium. Mereka mensimulasikan sebuah browser seperti situs yang berpura-pura menjadi sebuah aplikasi mobile. Tidak seperti mereka, React Native menggunakan API native. Jadi ini adalah pilihan terbaik saat Anda membutuhkan kecepatan aplikasi asli, dan tidak ingin dipusingkan dengan kerumitannya.

Kesimpulan

Seperti yang Anda lihat, React Native memiliki banyak manfaat. Namun pemilihan tools pengembangan aplikasi mobile tergantung pada tujuan Anda. Untuk proyek skala besar, itu mungkin bukan solusi terbaik. Jadi bagaimana memahami Anda harus mencobanya? Kami merekomendasikannya jika Anda tidak memiliki gagasan yang jelas tentang audiens target, fungsi sesuai permintaan, dan target pasar.

Tidak seperti dalam pengembangan native, Anda dapat merilis aplikasi dalam 2 minggu dan mendapatkan feedback dari pengguna Anda. Akibatnya, Anda melakukan peningkatan dan perbaikan yang relevan untuk kedua platform. Pada saat yang sama, harganya setidaknya dua kali lebih rendah. Dan waktu dari awal pengembangan hingga rilis ke pasar akan menjadi minimal. Selain itu, jika perlu, anda juga dapat menggunakan modul native. Beberapa dari mereka dapat dieksekusi di React Native, dan beberapa dapat dari komponen native.

Fleksibilitas dan kemampuan untuk membuat aplikasi yang mirip dengan native dengan cepat menjadikannya salah satu tools paling populer untuk pengembang aplikasi mobile. Dan, yang paling penting bagi customer adalah membantu mengurangi biaya dan risiko.